Tuesday, November 29, 2011

Bersyukur adalah kunci bahagianya dirimu

Seorang petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah sambil diguyur air hujan.
Lewatlah sebuah motor di depan mereka. Berkatalah petani ini pada istrinya: “Lihatlah Bu, betapa bahagianya suami istri yang naik motor itu, meskipun mereka juga kehujanan, tapi mereka bisa cepatsampai di rumah. Tidak seperti kita yang harus lelah berjalan untuk sampai ke rumah.”
Sementara itu, pengendara sepeda motor dan istrinya yang sedang berboncengan di bawah derasnya air hujan, melihat sebuah mobil pick up lewat di depan mereka.
Pengendara motor itu berkata kepada istrinya: “Lihat bu, betapa bahagianya orang yang naik mobil itu. Mereka tidak perlu kehujanan seperti kita.”
Di dalam mobil pick up yang dikendarai sepasang suami istri, terjadi perbincangan, ketika sebuah mobilsedan Mercy lewat di hadapan mereka: “Lihatlah bu, betapa bahagia orang yang naik mobil bagus itu. Mobil itu pasti nyaman dikendarai, tidak seperti mobil kita yang sering mogok.”
Pengendara mobil Mercy itu seorang pria kaya, dan ketika dia melihat sepasang suami istri yang berjalan bergandengan tangan di bawah guyuran air hujan, pria kaya itu berkata dalam hatinya: “Betapa bahagianya suami istri itu. Mereka dengan mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini. Sementara aku dan istriku tidak pernah punya waktu untuk berdua karena kesibukan kami masing masing.”Kebahagiaan tak akan pernah kau miliki jika kau hanya melihat kebahagiaan milik orang lain, dan selalu membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain".

Bersyukurlah atas hidupmu supaya kau tahu di mana kebahagiaan itu berada…

Have a nice day...

Jangan ambil keputusan di saat yang sulit

Never cut a tree down in the wintertime. Never make a negative decision in the low time. Never make your most important decisions when you are in your worst moods. Wait. Be patient. The storm will pass. The spring will come.

•✽• Jangan pernah memotong pohon di musim dingin. Jangan pernah membuat keputusan negatif di saat sulit. Jangan pernah membuat keputusan yang paling penting ketika berada dalam suasana hati terburuk Anda. Tunggu. Bersabarlah. Badai akan berlalu. Musim semi segera datang •✽• .

~•Robert H. Schuller•~

Thursday, November 24, 2011

Jangan Menyerah

Jangan pernah menyerah pada apa pun juga ketika kamu sedang meraih impianmu. Tidak ada alasan bagimu untuk menyerah. Orang yang gagal selalu mencari-cari alasan tapi orang yang mau berhasil selalu mencari jalan. Tahukah kamu bahwa berhasil di dalam hidup ini tidak hanya sekadar berada pada tempat dan waktu yang tepat tapi juga berada pada tempat dan waktu yang salah, namun tidak pernah menyerah.

Kamu boleh memiliki impian yang besar tetapi tanpa semangat, kerja keras, ketabahan hati, tahan uji, pantang menyerah dan bersandar kepada Tuhan, maka impianmu itu hanyalah sebuah fantasi atau khayalan belaka. Kamu tidak akan pernah melihat impianmu itu menjadi nyata dalam hidupmu. Yang ada kamu hanya bisa menikmati impianmu dalam pikiran atau imajinasimu saja. Pikirkanlah ini….

Ketika kamu mulai putus asa, ragu, lelah atau hampir diambang kegagalan, ingatlah kembali akan impian yang ingin kamu raih. Impianmu itu akan menjadi sumber inspirasi yang akan selalu menguatkan kamu dan memberi kamu sebuah motivasi yang besar. Hidup ini memang keras tapi bukan berarti kamu harus menyerah begitu saja tanpa mencoba cara yang lain. Biarlah kesuksesan yang kamu temukan pada diri orang lain menjadi cambuk untuk kamu bangkit kembali. Kalau mereka bisa berhasil kenapa kamu tidak bisa seperti mereka. Bukankah Tuhan selalu menyertai kamu? :)

Jangan menunggu

Jangan menunggu bahagia, baru tersenyum. Tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia

Jangan menunggu kaya, baru mau beramal.
Tapi beramal lah, maka kamu semakin kaya

Jangan menunggu termotivasi, baru bergerak.
Tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi

Jangan menunggu dipedulikan orang baru anda peduli,
Tapi pedulilah dengan orang lain! maka anda pasti akan dipedulikan...

Jangan menunggu orang memahami kamu, baru kita memahami dia.
Tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu

Jangan menunggu terinspirasi, baru menulis.
Tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu

Jangan menunggu proyek, baru bekerja.
Tapi berkerjalah, maka proyek akan menunggumu

Jangan menunggu dicintai, baru mencintai.
Tapi belajarlah mencintai, maka anda akan dicintai

Jangan menunggu banyak uang, baru hidup tenang.
Tapi hiduplah dengan tenang, maka bukan hanya sekadar uang yang datang, tapi damai sejahtera.

Jangan menunggu contoh, baru bergerak mengikuti.
Tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti

Jangan menunggu sukses, baru bersyukur.
Tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu

Jangan menunggu bisa, baru melakukan.
Tapi lakukanlah! Kamu pasti bisa!

Para Pecundang selalu menunggu Bukti dan Para Pemenang Selalu Menjadi Bukti

Seribu kata akan dikalahkan Satu Aksi Nyata! Good luck!!

Tuesday, November 22, 2011

I love your cake, I love Your proses

Kadang kita bertanya dlm hati & menyalahkan Tuhan,
"Apa yg telah saya lakukan sampai saya harus mengalami ini semua ?"
atau
"Kenapa Tuhan membiarkan ini semua terjadi pada saya?"

Here is a wonderful explanation...

Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan.
Dia mendapatkan nilai jelek dalam raport, putus dengan pacarnya, dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota.

Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, dengan senang hati,

dia berkata, "Tentu saja, I love your cake." "Nih, cicipi mentega ini, " kata Ibunya menawarkan.

"Yaiks," ujar anaknya. "Bagaimana dgn telur mentah ?". "You're kidding me, Mom."

"Mau coba tepung terigu atau baking soda?"

"Mom, semua itu menjijikkan."
Lalu Ibunya menjawab,
"Ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak."

Tuhan bekerja dengan cara yang sama. Seringkali kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. Tapi Tuhan tahu jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu persatu sesuai dgn rancanganNya, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktunya. Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita. Tuhan teramat sangat mencintai kita. Dia mengirimkan bunga setiap musim semi, sinar matahari setiap pagi.Setiap saat kita ingin bicara, Dia akan mendengarkan.
Dia ada setiap saat kita membutuhkanNya,Dia ada di setiap tempat, dan Dia memilih untuk berdiam di hati kita.

Friday, November 18, 2011

hormati kekhususan dirimu

Saudaraku yang baik hatinya,

Janganlah berkecil hati dengan tidak adanya orang yang bisa kau samai, karena itu berarti engkau sangat berbeda dari mereka.

Tidak ada orang yang kurang atau lebih rendah daripada orang lain, karena sesungguhnya dia hanya berbeda.

Tidak adanya pembanding adalah keuntungan.

Hanya saja, perbedaanmu belum dihormati oleh orang lain.

Dan alasan utama mengapa perbedaanmu itu belum mereka hormati, adalah karena engkau belum menghormati perbedaanmu sendiri.

Hormatilah kekhususan dirimu saat ini.

Ingatlah itu semua bukan kelemahan atau kekurangan, tapi kekhususan.

Akan datang masa di mana orang akan terbuka mata dan hatinya bagi perbedaan yang ada pada dirimu, yang penting bagi kebaikan mereka.

Tuhan tidak membuat kesalahan dalam penciptaanmu..
Kejadianmu luar biasa adanya..
Dan kamu bukanlah sebuah kebetulan..

Sayangi dan hormatilah dirimu.

Tuesday, November 15, 2011

Belajar dari Tukang Becak untuk sebuah Cinta

Maaf sebelumnya kalau pernah ada yang baca tentang Bai Fang Li. Seorang yang istimewa. Istimewa bukan karena dudukan dan harta, istimewa bukan karena kemewahan dan jabatannya. Namun istimewa karena apa yang ada di hatinya, yaitu kedermawanan.
Tentu kita kenal dengan Oprah Winfrey. Jika dia menyumbang ratusan dan ribuan dolar, tentu kita kagum namun tidaklah terkejut. Mungkin juga rajanya microsoft, Bill Gates yang mendermakan jutaan dolar, kita juga barangkali menganggap hal hebat yang biasa saja. Namun saat kita diperlihatkan kedermawanan dari orang yang dalam kesusahan, itu adalah hal yang tentunya mengetuk hati kita. Berikut adalah cerita tentang Bai Fang Li.

BAI FANG LI adalah seorang tukang becak. Seluruh hidupnya dihabiskankan di atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana saja pelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya.
Tubuhnya tidaklah perkasa. Perawakannya malah tergolong kecil untuk ukuran becaknya atau orang-orang yang menggunakan jasanya. Tetapi semangatnya luar biasa untuk bekerja. Mulai jam enam pagi setelah melakukan rutinitasnya untuk bersekutu dengan Tuhan. Dia melalang dijalanan, di atas becaknya untuk mengantar para pelanggannya. Dan ia akan mengakhiri kerja kerasnya setelah jam delapan malam.
Para pelanggannya sangat menyukai Bai Fang Li, karena ia pribadi yang ramah dan senyum tak pernah lekang dari wajahnya. Dan ia tak pernah mematok berapa orang harus membayar jasanya. Namun karena kebaikan hatinya itu, banyak orang yang menggunakan jasanya membayar lebih. Mungkin karena tidak tega, melihat bagaimana tubuh yang kecil malah tergolong ringkih itu dengan nafas yang ngos-ngosan (apalagi kalau jalanan mulai menanjak) dan keringat bercucuran berusaha mengayuh becak tuanya.
Bai Fang Li tinggal disebuah gubuk reot yang nyaris sudah mau rubuh, di daerah yang tergolong kumuh, bersama dengan banyak tukang becak, para penjual asongan dan pemulung lainnya. Gubuk itupun bukan miliknya, karena ia menyewanya secara harian. Perlengkapan di gubuk itu sangat sederhana. Hanya ada sebuah tikar tua yang telah robek-robek dipojok-pojoknya, tempat dimana ia biasa merebahkan tubuh penatnya setelah sepanjang hari mengayuh becak.
Gubuk itu hanya merupakan satu ruang kecil dimana ia biasa merebahkan tubuhnya beristirahat, diruang itu juga ia menerima tamu yang butuh bantuannya, diruang itu juga ada sebuah kotak dari kardus yang berisi beberapa baju tua miliknya dan sebuah selimut tipis tua yang telah bertambal-tambal. Ada sebuah piring seng comel yang mungkin diambilnya dari tempat sampah dimana biasa ia makan, ada sebuah tempat minum dari kaleng. Di pojok ruangan tergantung sebuah lampu templok minyak tanah, lampu yang biasa dinyalakan untuk menerangi kegelapan di gubuk tua itu bila malam telah menjelang.
Bai Fang Li tinggal sendirian digubuknya. Dan orang hanya tahu bahwa ia seorang pendatang. Tak ada yang tahu apakah ia mempunyai sanak saudara sedarah. Tapi nampaknya ia tak pernah merasa sendirian, banyak orang yang suka padanya, karena sifatnya yang murah hati dan suka menolong.Tangannya sangat ringan menolong orang yang membutuhkan bantuannya, dan itu dilakukannya dengan sukacita tanpa mengharapkan pujian atau balasan.
Dari penghasilan yang diperolehnya selama seharian mengayuh becaknya, sebenarnya ia mampu untuk mendapatkan makanan dan minuman yang layak untuk dirinya dan membeli pakaian yang cukup bagus untuk menggantikan baju tuanya yang hanya sepasang dan sepatu bututnya yang sudah tak layak dipakai karena telah robek. Namun dia tidak melakukannya, karena semua uang hasil penghasilannya disumbangkannya kepada sebuah Yayasan sederhana yang biasa mengurusi dan menyantuni sekitar 300 anak-anak yatim piatu miskin di Tianjin. Yayasan yang juga mendidik anak-anak yatim piatu melalui sekolah yang ada.
Hatinya sangat tersentuh ketika suatu ketika ia baru beristirahat setelah mengantar seorang pelanggannya. Ia menyaksikan seorang anak lelaki kurus berusia sekitar 6 tahun yang yang tengah menawarkan jasa untuk mengangkat barang seorang ibu yang baru berbelanja. Tubuh kecil itu nampak sempoyongan mengendong beban berat dipundaknya, namun terus dengan semangat melakukan tugasnya. Dan dengan kegembiraan yang sangat jelas terpancar dimukanya, ia menyambut upah beberapa uang recehan yang diberikan oleh ibu itu, dan dengan wajah menengadah ke langit bocah itu berguman, mungkin ia mengucapkan syukur pada Tuhan untuk rezeki yang diperolehnya hari itu.
Beberapa kali ia perhatikan anak lelaki kecil itu menolong ibu-ibu yang berbelanja, dan menerima upah uang recehan. Kemudian ia lihat anak itu beranjak ketempat sampah, mengais-ngais sampah, dan waktu menemukan sepotong roti kecil yang kotor, ia bersihkan kotoran itu, dan memasukkan roti itu kemulutnya, menikmatinya dengan nikmat seolah itu makanan dari surga.
Hati Bai Fang Li tercekat melihat itu, ia hampiri anak lelaki itu, dan berbagi makanannya dengan anak lelaki itu. Ia heran, mengapa anak itu tak membeli makanan untuk dirinya, padahal uang yang diperolehnya cukup banyak, dan tak akan habis bila hanya untuk sekedar membeli makanan sederhana.
“Uang yang saya dapat untuk makan adik-adik saya….” jawab anak itu.
“Orang tuamu dimana…?” tanya Bai Fang Li.
“Saya tidak tahu…., ayah ibu saya pemulung…. Tapi sejak sebulan lalu setelah mereka pergi memulung, mereka tidak pernah pulang lagi. Saya harus bekerja untuk mencari makan untuk saya dan dua adik saya yang masih kecil…” sahut anak itu.
Bai Fang Li minta anak itu mengantarnya melihat ke dua adik anak lelaki bernama Wang Ming itu. Hati Bai Fang Li semakin merintih melihat kedua adik Wang Fing, dua anak perempuan kurus berumur 5 tahun dan 4 tahun. Kedua anak perempuan itu nampak menyedihkan sekali, kurus, kotor dengan pakaian yang compang camping.
Bai Fang Li tidak menyalahkan kalau tetangga ketiga anak itu tidak terlalu perduli dengan situasi dan keadaan ketiga anak kecil yang tidak berdaya itu, karena memang mereka juga terbelit dalam kemiskinan yang sangat parah, jangankan untuk mengurus orang lain, mengurus diri mereka sendiri dan keluarga mereka saja mereka kesulitan.
Bai Fang Li kemudian membawa ke tiga anak itu ke Yayasan yang biasa menampung anak yatim piatu miskin di Tianjin. Pada pengurus yayasan itu Bai Fang Li mengatakan bahwa ia setiap hari akan mengantarkan semua penghasilannya untuk membantu anak-anak miskin itu agar mereka mendapatkan makanan dan minuman yang layak dan mendapatkan perawatan dan pendidikan yang layak.
Sejak saat itulah Bai Fang Li menghabiskan waktunya dengan mengayuh becaknya mulai jam 6 pagi sampai jam delapan malam dengan penuh semangat untuk mendapatkan uang. Dan seluruh uang penghasilannya setelah dipotong sewa gubuknya dan pembeli dua potong kue kismis untuk makan siangnya dan sepotong kecil daging dan sebutir telur untuk makan malamnya, seluruhnya ia sumbangkan ke Yayasan yatim piatu itu. Untuk sahabat-sahabat kecilnya yang kekurangan.
Ia merasa sangat bahagia sekali melakukan semua itu, ditengah kesederhanaan dan keterbatasan dirinya. Merupakan kemewahan luar biasa bila ia beruntung mendapatkan pakaian rombeng yang masih cukup layak untuk dikenakan di tempat pembuangan sampah. Hanya perlu menjahit sedikit yang tergoyak dengan kain yang berbeda warna. Mhmmm… tapi masih cukup bagus… gumannya senang.
Bai Fang Li mengayuh becak tuanya selama 365 hari setahun, tanpa perduli dengan cuaca yang silih berganti, ditengah badai salju turun yang membekukan tubuhnya atau dalam panas matahari yang sangat menyengat membakar tubuh kurusnya.
“Tidak apa-apa saya menderita, yang penting biarlah anak-anak yang miskin itu dapat makanan yang layak dan dapat bersekolah. Dan saya bahagia melakukan semua ini…,” katanya bila orang-orang menanyakan mengapa ia mau berkorban demikian besar untuk orang lain tanpa perduli dengan dirinya sendiri.
Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun, sehingga hampir 20 tahun Bai Fang Li menggenjot becaknya demi memperoleh uang untuk menambah donasinya pada yayasan yatim piatu di Tianjin itu. Saat berusia 90 tahun, dia mengantarkan tabungan terakhirnya sebesar RMB 500 (sekitar 650 ribu rupiah) yang disimpannya dengan rapih dalam suatu kotak dan menyerahkannnya ke sekolah Yao Hua.
Bai Fang Li berkata, “Saya sudah tidak dapat mengayuh becak lagi. Saya tidak dapat menyumbang lagi. Ini mungkin uang terakhir yang dapat saya sumbangkan……” katanya dengan sendu. Semua guru di sekolah itu menangis……..
Bai Fang Li wafat pada usia 93 tahun, ia meninggal dalam kemiskinan pada Tahun 2005, Bai Fang Li meninggal setelah terserang sakit kanker paru-paru.

Melihat semangatnya untuk menyumbang, Bai Fang Li memang orang yang luar biasa. Ia hidup tanpa pamrih dengan menolong anak-anak yang tak beruntung. Meski hidup dari mengayuh becak (jika diukur jarak mengayuh becaknya sama dengan 18 kali keliling bumi), ia punya kepedulian yang tinggi yang tak terperikan.Sekalipun begitu, dia telah menyumbangkan disepanjang hidupnya uang sebesar RMB 350.000 ( setara 470 juta rupiah) yang dia berikan kepada Yayasan yatim piatu dan sekolah-sekolah di Tianjin untuk menolong kurang lebih 300 anak-anak miskin.

Thursday, November 10, 2011

AKAN KUGENDONG ENGKAU SAMPAI AJAL TIBA

Suatu malam ketika aku kembali ke rumah, istriku menghidangkan makan malam untukku, sambil memegang tangannya aku berkata; “Saya ingin mengatakan sesuatu kepadamu.” Istriku lalu duduk disamping sambil menemaniku menikmati makan malam dengan tenang. Dari raut wajah dan matanya kutahu dia sedang memendam luka batin yang membara.

Tiba-tiba aku tidak tahu harus memulai percakapan dari mana. Kata-kata rasanya berat keluar dari mulutku. Akan tetapi aku harus membiarkan istriku mengetahui apa yang sedang kupikirkan. Aku ingin sebuah perceraian diantara kami. Aku lalu memberanikan diri untuk membicarakannya dengan tenang. Nampaknya dia tidak terganggu sama sekali dengan pembicaraanku, dia malah balik dan bertanya kepadaku dengan tenang, tapi mengapa?

Aku menolak menjawabnya. Ini membuatnya sungguh marah kepadaku. Dia membuang choptiks di tangannya dan mulai berteriak kepadaku, “engkau bukan seorang laki-laki sejati.” Malam itu kami tidak saling bertegur sapa. Dia terus menangis dan menangis. Aku tahu bahwa dia ingin mengetahui alasan dibalik keinginanku untuk bercerai. Tetapi aku dapat memberinya sebuah jawaban yang memuaskan; “Dia telah menyebabkan kasih sayangku hilang terhadap Jane (wanita simpananku). Aku tidak mencintainya lagi. Aku hanya kasihan kepadanya.”

Dengan sebuah rasa bersalah yang dalam, aku membuat sebuah pernyataan persetujuan untuk bercerai bahwa dia dapat memiliki rumah kami, mobil dan 30% dari keuntungan perusahaan kami. Dia sungguh marah, merobek kertas itu. Wanita yang telah menghabiskan 10 tahun hidupnya bersamaku kini telah menjadi orang asing di rumah kami, khususnya di hatiku. Aku meminta maaf untuknya, untuk waktunya yang telah terbuang selama 10 tahun bersamaku, untuk semua usaha dan energy yang diberikan kepadaku tapi aku tidak dapat menarik kembali apa yang telah kukatakan kepada Jane bahwa aku sungguh mencintainya. Akhirnya dia menangis dengan suara keras di hadapanku yang mana Aku sendiri berharap melihat terjadi padanya. Bagiku tangisannya tidak mempunyai makna apa-apa. Keinginanku untuk bercerai di hati dan pikiranku telah bulat dan aku harus melakukannya saat itu.

Hari berikutnya, ketika saya kembali ke rumah sedikit larut kutemukan dia sedang menulis sesuatu di atas meja di ruang tidur kami. Aku tidak makan malam tapi langsung pergi tidur karena rasa ngantuk yang tak tertahankan akibat rasa capai sesudah seharian bertemu dengan Jane, wanita idamanku saat itu. Ketika terbangun kulihat dia masih duduk di samping meja itu sambil melanjutkan tulisannya. Aku tidak menghiraukannya dan kembali meneruskan tidurku.

Pagi harinya dia menyerahkan syarat-syarat perceraian yang telah ditulisnya sejak semalam kepadaku; Dia tidak menginginkan sesuatupun dariku, tetapi hanya membutuhkan waktu sebulan sebelum percerain untuk saling memperlakukan sebagai suami-istri dalam arti sebenarnya. Dia memintaku dalam sebulan itu kami berdua harus berjuang untuk hidup normal layaknya suami-istri. Alasannya sangat sederhana; “Putra kami akan menjalani ujian dalam bulan itu sehingga dia tidak ingin mengganggunya dengan rencana perceraian kami.”

Aku menyetujui syarat-syarat yang dia berikan. Akan tetapi dia juga meminta beberapa syarat tambahan sebagai berikut; Dalam rentang waktu sebulan itu, aku harus mengingat kembali bagaimana pada permulaan pernikahan kami, aku harus menggendongnya sambil mengenang kembali saat pesta pernikahan kami. Dia memintaku untuk menggendongnya selama sebulan itu dari kamar tidur sampai di muka pintu depan setiap pagi. Aku pikir dia sudah gila. Akan tetapi, biarlah kucoba untuk membuat hari-hari terakhir kami menjadi indah untuk memenuhi permintaannya kepadaku demi meluluskan perceraian kami.

Aku menceritakan kepada Jane (wanita simpananku) tentang syarat-syarat yang ditawarkan oleh istriku. Jane tertawa terbahak-bahak mendengarnya dan berpikir bahwa itu adalah sesuatu yang aneh dan tak bermakna. Terserah saja apa yang menjadi tuntutannya tapi yang pasti dia akan menghadapi perceraian yang telah kita rencanakan, demikian kata Jane.

Kami tak lagi berhubungan badan layaknya suami-istri selama waktu-waktu itu. Sehingga sewaktu aku menggendongnya keluar menuju pintu rumah kami pada hari pertama, kami tidak merasakan apa-apa. Putra kami melihatnya dan bertepuk tangan dibelakang kami, sambil berkata, wow…papa sedang menggendong mama. Kata-kata putra kami sungguh membuat luka di hatiku.

Dari tempat tidur sampai di pintu depan aku menggendong dan membawanya sambil tangannya memeluk eratku. Dia menutup mata sambil berkata pelan; “Jangan beritahukan perceraian ini kepada putra kita.” Aku menurunkannya di depan pintu. Dia lalu pergi ke depan rumah untuk menunggu bus yang akan membawanya ke tempat kerjanya. Sedangkan aku mengendarai mobil sendirian ke kantorku.

Pada hari kedua, kami berdua melakukannya dengan lebih mudah. Dia merapat melekat erat di dadaku. Aku dapat mencium dan merasakan keharuman tubuh dan pakaianya. Aku menyadari bahwa aku tidak memperhatikan wanita ini dengan saksama untuk waktu yang sudah agak lama. Aku menyadari bahwa dia tidak muda lagi seperti dulu. Ada bintik-bintik kecil di raut wajahnya, rambutnya mulai beruban! Perkawinan kami telah membuatnya seperti itu. Untuk beberapa menit aku mencoba merenung tentang apa yang telah kuperbuat kepadanya selama perkawinan kami.

Pada hari yang ke empat, ketika aku menggendongnya, aku merasa sebuah perasaan kedekatan/keintiman yang mulai kembali merebak di relung hatiku yang paling dalam. Inilah wanita yang telah memberi dan mengorbankan 10 tahun kehidupannya untukku. Pada hari keenam dan ketujuh, aku mulai menyadari bahwa kedekatan kami sebagai suami-istri mulai tumbuh kembali di hatiku. Aku tidak mau mengatakan perasaan seperti ini kepada Jane (wanita yang akan kunikahi setelah perceraian kami). Aku pikir ini akan lebih baik karena aku hanya ingin memenuhi syarat yang dia minta agar nantinya aku bisa menikah dengan wanita yang sekarang aku cintai, si Jane.

Aku memperhatikan ketika suatu pagi dia sedang memilih pakaian yang hendak dia kenakan. Dia mencoba beberapa darinya tapi tidak menemukan satu pun yang cocok untuk tubuhnya. Dia lalu sedikit mengeluh, semua pakaianku terasa terlalu besar untuk tubuhku sekarang. Aku kemudian menyadari bahwa dia semakin kurus, dan inilah alasannya mengapa aku dapat dengan mudah menggendongnya pada hari-hari itu.

Tiba-tiba kenyataan itu sangat menusuk dalam di hati dan perasaanku…Dia telah memendam banyak luka dan kepahitan hidup di hatinya. Aku lalu mengulurkan tanganku dan menyentuh kepalanya.


Tiba-tiba putra kami muncul pada saat it dan berkata, “Papa, sekarang waktunya untuk menggendong dan membawa mama.” Baginya, menggendong dan membawa ibunya keluar menjadi sesuatu yang penting dalam hidupnya. Istriku mendekati putra kami dan memeluk erat tubuhnya penuh keharuan. Aku memalingkan wajahku ke arah yang berlawanan karena takut situasi istri dan putraku akan mempengaruhi dan mengubah keputusanku untuk bercerai pada saat-saat akhir memenuhi syarat-syaratnya. Aku lalu mengangkatnya dengan kedua tanganku, berjalan dari kamar tidur kami, melalui ruang santai sampai ke pintu depan. Tangannya melingkar erat di leherku dengan lembut dan sangat romantis layaknya suami-istri yang hidupnya penuh kedamaian dan harmonis satu dengan yang lain. Aku pun memeluk erat tubuhnya; dan ini seperti moment hari pernikahan kami 10 tahun yang lalu.


Akan tetapi tubuhnya yang sekarang ringan membuatku sedih. Pada hari terakhir, ketika aku menggendongnya dengan kedua lenganku aku merasa sangat berat untuk menggerakkan walaupun cuma selangkah ke depan. Putra kami telah pergi ke sekolah. Aku memeluk eratnya sambil berkata, aku tidak pernah memperhatikan selama ini bahwa hidup perkawinan kita telah kehilangan keintiman/keakraban satu dengan yang lain. Aku mengendarai sendiri kendaraan ke kantorku….melompat keluar dari mobilku tanpa mengunci pintunya. Aku sangat takut jangan sampai ada sesuatu yang membuatku mengubah pikiranku. Aku naik ke lantai atas. Jane membuka pintu dan aku berkata kepadanya, Maaf, Jane, Aku tidak ingin menceraikan istriku.

Jane memandangku penuh tanda tanya bercampur keheranan, dan kemudian menyentuh dahiku dengan jarinya. Apakah badanmu panas? Dia berkata. Aku mengelak dan mengeluarkan tangannya dari dahiku. Maaf, Jane, aku tidak akan bercerai. Hidup perkawinanku terasa membosankan karena dia dan aku tidak memakna secara detail setiap moment kehidupan kami, bukan karena kami tidak saling mencintai satu sama lain. Sekarang aku menyadari bahwa sejak aku menggendong dan membawanya setiap pagi, dan terutama kembali mengingat kenangan hari pernikahan kami aku memutuskan untuk tetap akan menggendongnya sampai hari kematian kami tak terpisahkan satu dari yang lain. Jane sangat kaget mendengar jawabanku. Dia menamparku dan kemudian membanting pintu dengan keras dan mulai meraung-raung dalam kesedihan bercampur kemarahan terhadapku. Aku tidak menghiraukannya. Aku menuruni tangga dan mengendarai mobilku pergi menjauhinya. Aku singgah di sebuah tokoh bunga di sepanjang jalan itu, aku memesan bunga untuk istriku. Gadis penjual bunga bertanya apa yang harus kutulis di kartunya. Aku tersenyum dan menulis; “Aku akan menggendongmu setiap pagi sampai kematian menjemput.”

Petang hari ketika aku tiba di rumah, dengan bunga di tanganku, sebuah senyum indah di wajahku, aku berlari kecil menaiki tangga rumahku, hanya untuk bertemu dengan istiriku dan menyerahkan bunga itu sambil merangkulnya untuk memulai sesuatu yang baru dalam perkawinan kami, tapi apa yang kutemukan? Istriku telah meninggal di atas tempat tidur yang telah kami tempati bersama selama 10 tahun pernikahan kami. Istriku telah berjuang melawan kanker ganas yang telah menyerangnya berbulan-bulan tanpa pengetahuanku karena kesibukanku untuk menjalin hubungan asmara dengan Jane. Istriku tahu bahwa dia akan meninggal dalam waktu yang relatif singkat akibat kanker ganas itu, dan ia ingin menyelamatkanku dari apapun pandangan negatif yang mungkin lahir dari putra kami sebagai reaksi atas kebodohanku sebagai seorang suami dan ayah, terutama rencana gila dan bodohku untuk menceraikan wanita yang telah berkorban selama sepuluh tahun mempertahankan pernikahan kami dan demi putra kami…

----sekurang-kurangnnya, di mata putra kami – aku adalah seorang ayah yang penuh kasih dan sayang….demikianlah makna dibalik perjuangan istriku.

Sekecil apapun dari peristiwa atau hal dalam hidup sangat mempengaruhi hubungan kita. Itu bukan tergantung pada uang di bank, mobil atau kekayaan apapun namanya. Semuanya ini bisa menciptakan peluang untuk menggapai kebahagiaan tapi sangat pasti bahwa mereka tidak bisa memberikan kebahagiaan itu dari diri mereka sendiri. Suami-istrilah yang harus saling memberi demi kebahagiaan itu.

Karena itu, selalu dan selamanya jadilah teman bagi pasanganmu dan buatlah hal-hal yang kecil untuknya yang dapat membangun dan memperkuat hubungan dan keakraban di dalam hidup perkawinanmu. Milikilah sebuah perkawinan yang bahagia. Kamu pasti bisa mendapatkannya, kawan!

Jika engkau tidak ingin membagi cerita ini, pasti tidak akan terjadi sesuatu padamu di hari-hari hidupmu.

Akan tetapi, kita engkau mau membagi cerita ini kepada sahabat kenalanmu, maka satu hal yang pasti bahwa Tuhan sedang menggunakanmu untuk menyelamatkan perkawinan orang lain, terutama mereka yang sekarang mengalami masalah dalam pernikahan mereka.

Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat yang menikah maupun

yang berencana untuk menikah,

***Duc in Altum***

Forgiveness Is For The Undeserving

Matthew 18:21Then Peter came to Him and said, “Lord, how often shall my brother sin against me, and I forgive him? Up to seven times?”

Peter asked the Lord how often he should forgive his brother. The Lord’s answer to him was simple: Up to 70 times seven times. (Matthew 18:22) In other words, all the time!

“Well, Pastor, he does not deserve my forgiveness.”

Neither did you deserve God’s forgiveness.

There is not a single person alive or dead who did not break all 10 of God’s commandments. There is no such thing as a “partial sinner” or “great sinner”. All of us were great sinners when Jesus saved us. And when we realize that we are forgiven much, we will love much. (Luke 7:47)

“Pastor, how can you say that I have broken all of God’s commandments? I have never committed adultery.”

My friend, Jesus said, “If you lust after a woman in your heart, you have already committed adultery with her.” (Mat 5:28) That is God’s standard. Man looks outward, but God looks inward at the heart. Moreover, if you break one law, you are guilty of all. (James 2:10) So everyone has broken all of God’s commandments. Everyone is a great sinner.

Now, you are no longer a sinner if you have received Christ as your Savior. You are a new creation. But you were a great sinner and God forgave you your huge debt through the death of His Son.

So if someone has wronged you, tell yourself this: “I did not deserve God’s forgiveness, but He forgave me through Christ. So I forgive this person also.” If you say something like, “He does not deserve it,” it makes no sense. Forgiveness is not for people who deserve it. If they deserve anything, it is punishment. But forgiveness means that you extend grace — undeserved favor — like how God extends undeserved favor to you.

Beloved, if you choose to hold on to bitterness, no one suffers but you. You lose your peace, then possibly your health. It is just not worth it.

Hasil berbeda dari cara berbeda

Beberapa ekor lalat terbang berpesta di atas tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, Si Pemilik rumah keluar & tidak menutup pintu & seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah tersebut. Si lalat menuju meja makan yang penuh dengan makanan, "Saya bosan dengan sampah 2x itu, saatnya menikmati makanan segar".

Setelah kenyang, si lalat ingin keluar & menuju pintu kaca saat dia masuk, ternyata tertutup rapat. Si lalat pun terbang di sekitar kaca & bahkan ia TIDAK KENAL MENYERAH untuk mencari lobang keluar. Bolak balik sehingga petang, akhirnya terkulai lemas terkapar di lantai.

Tidak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah beriringan keluar lalu mengerumuni & mengigit tubuh lalat hingga mati.

Dalam perjalanan seekor semut kecil bertanya ke rekannya yg lebih tua, "Ada apa dengan lalat ini, kenapa sekarat ?"
"Oh itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia 2x, sebenarnya mereka telah berusaha keras untuk temukan jalan keluar.

Aku masih tidak mengerti, kenapa lalat itu berusaha keras, kenapa tidak berhasil ?

Semut tua itu menjawab, : "LALAT ITU ADALAH SEORANG YG TIDAK KENAL MENYERAH & TELAH MENCOBA BERULANG KALI..
HANYA SAJA DIA MELAKUKANNYA DENGAN CARA YG SAMA 2X.
INGAT, JIKA KAMU MELAKUKAN SESUATU DENGAN CARA YG SAMA NAMUN MENGHARAPKAN HASIL YG BERBEDA MAKA NASIB KAMU AKAN SEPERTI LALAT INI".

Para pemenang tidak melakukan hal 2x yangg berbeda, mereka hanya melakukan dengan CARA yg berbeda :)

Monday, November 7, 2011

harta tidak membeli kebahagiaan

Tomi, Pimpinan sebuah perusahaan di Jakarta, tiba di rumahnya setiap hari hampir Jam 9 malam. Tak seperti biasanya anaknya, dinda, umur 9 tahun membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.

"Kok, belum tidur?" sapa sang Papa kepada Dinda.
"Aku nunggu Papa pulang, sebab aku mau tanya, berapa sih gaji Papa?"
"Kamu hitung ya.. Tiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam & dibayar 400.000, tiap bulan rata-rata 22 hari kerja, kadang Sabtu masih lembur. Berapa gaji Papa hayo ?"

"Kalo 1 hari Papa dibayar 400.000 untuk 10 jam, berarti 1 jam Papa digaji 40.000 dong"
"Wah, pinter kamu.. Sekarang cuci kaki, terus tidur ya..."
"Papa, aku boleh pinjam Rp.5.000,- gak?"
"Sudah, gak usah macam-macam..
Buat apa minta uang malam-malam gini? Tidurlah.."
"Tapi Papa…"
"Papa bilang tidur !"

Dinda pun lari menuju kamarnya sedih.
Usai mandi, sang Papa menyesali kekesalannya, menengok dinda di kamar tidurnya sedang terisak sambil memegang uang Rp.15.000,-

Sambil mengelus kepala Dinda, Papa berkata, "Maafin Papa ya.. Papa sayang sama Dinda.. Tapi buat apa sih minta uang sekarang ?"
"Papa, aku gak minta uang. Aku hanya pinjam, nanti aku kembalikan kalo sudah menabung lagi dari uang jajan seminggu ini."
"lya, iya, tapi buat apa?"
"Aku nunggu Papa dari jam 8 mau ajak Papa main ular tangga 30 menit saja. Mama sering bilang waktu Papa itu amat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa.
Aku buka tabunganku hanya ada Rp.15.000,- Karena Papa 1 jam dibayar Rp.40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp.20.000,- Duit tabunganku kurang Rp.5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa." Kata Dinda polos.

Sang Papa pun terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yg dia berikan selama ini, tak cukup untuku "membeli" kebahagiaan anaknya.

PESAN MORAL
"Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah 'DUNIA'-nya"

Hati-hati dengan ucapan..

Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Krn apa yg ditabur orang, itu juga yang akan dituainya (Gal 6:7)

Berikut ini adlh kejadian2 nyata orang yang mempermainkan Allah:
John Lennon (Penyanyi) :
Saat interview dgn American Magazine, ia berkata “Kekristenan akan berakhir & hilang. Saya tdk perlu menjelaskannya. Yesus sih OK, namun pengajarannya terlalu sederhana. Hari ini kami jauh lebih tenar dariNya” (1966). Setelah mengatakan hal itu, John tewas ditembak penggemarnya.

Tancredo Neves (Presiden Brazil)
Selagi kampanye, ia berkata bila mendapat 500.000 suara dr anggota partainya, mk tidak ada yang dapat mendepaknya dari posisi kepresidenan, BAHKAN TUHAN SENDIRI. Ia mdpt lbh dr 500.000 suara, tapi SEHARI sblm peresmian jabatannya, ia sakit & mati.

Cazuza (Artis Brazil)
Dalam penampilannya di Canecia, Rio de Janeiro, sambil menghisap cerutu, ia mengebulkan asapnya ke udara sambil berkata : “Tuhan, ini untuk-Mu”. Pd umur 32, ia meninggal karen kanker paru dalam kondisi yang mengerikan.

Marilyn Monroe (Artis USA)
Ia dikunjungi Billy Graham setelah memimpin sebuah KKR, yang mengatakan bahwa Roh Allah mengirimnya untuk menyampaikan sesuatu. Setelah mendengarkan apa yang disampaikan Billy Graham, ia berkata “Maaf, aku tidak memerlukan Yesus-Mu!”. Seminggu kemudian Marilyn ditemukan tewas di apartemennya.

Bon Scott (Ex Vocalis AC/DC)
Dalam salah satu lagu di albumnya (1979), ia mengatakan “Jgn hentikan aku. Aku sedang asyik berjalan ke neraka”. Pada tanggal 19 Feb 1980, Bon Scott ditemukan meninggal karen TERSEDAK oleh MUNTAHNYA sendiri.

Campinas (2005),
Sekelompok anak muda yang mabuk menjemput seorg gadis, teman mereka, yang ditemani Ibunya hingga masuk ke mobil. Saking kuatirnya, Sang Ibu berkata “Tuhan besertamu, putriku.” Putrinya menjawab, “Boleh saja, ASALKAN IA DUDUK DI BAGASI. Karena di sini sudah penuh!”
Bbrp jam kmdian dikabarkan mobil tsb mengalami kecelakaan fatal. Rusak parah & bentuknya tak dapat dikenali lagi. Anehnya, BAGASINYA TETAP UTUH, bahkan ternyata sekotak telur di dalamnya tidak ada satupun yang pecah. GBU

FILSAFAT 5 JARI

1. Jari JEMPOL yg selalu berkata baik & menyanjung.

2. Jari TELUNJUK yg suka menunjuk & memerintah.

3. Jari TENGAH yg sombong, paling panjang & suka menghasut.

4. Jari MANIS yg selalu menjadi teladan, baik & sabar sehingga diberi hadiah cincin.

5. Jari KELINGKING yg lemah & penurut.
Dengan perbedaan POSITIF & NEGATIF yg dimiliki, mereka bersatu untuk mencapai 1 tujuan ( saling melengkapi).

Terbayangkah jika tangan hanya terdiri dari JEMPOL saja...?

Filsafat sederhana ini, penuh dengan arti.

Kita terlahir dengan segala perbedaan yg dimiliki dengan tujuan untuk bersatu :
* Saling menyayangi.
* Saling menolong.
* Saling membantu.
* Saling mengisi.

Bukan untuk :
@ Saling menuduh.
@ Menunjuk atau merusak.....

Semua perbedaan ini adalah keindahan. Kita hendaknya selalu rendah hati untuk menghargai orang lain. Tidak ada satupun pekerjaan yg dapat dikerjakan sendiri.

Kelebihan kita adalah kekurangan orang lain. Sebaliknya kelebihan orang lain bisa jadi kekurangan kita.
Tidak ada yg lebih bodoh/pintar...

Bodoh/pintar, itu relatif sesuai dengan bidang/talenta yg kita masing 2x...

Keseluruhan yg dimiliki akan jadi sempurna & bukan individualis....

Orang pintar bisa gagal, orang hebat bisa jatuh tetapi orang yg mengandalkan kerendahan hati dalam segala hal akan selalu mendapat KEMULIAAN.

Tak perlu menyesalkan nasib.
Tak perlu menyalahkan diri sendiri.
Dengan segala kelebihan dan kekurangan, kita harus terus mensyukuri apa yang ada pada kita.
Kita bisa jadikan kekurangan sebagai kelebihan.
Kita bisa gunakan kelebihan untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

Saturday, November 5, 2011

Hadapi intimidasi

Ps. Judy koesmanto

1 sam 17: 1-58

(Crita soal org yg tangannya buntung tolong critain yaa)
suatu saat dalam sebuah kebaktian, sepertibiasa saya berkotbah dan di akhir kotbah saya saya mengadakan altar call dan yang menarik bagi saya ada seorang pria yang maju dengan mengenakan baju lengan panjang berwarna biru, saya datangi dia, dan saya peluk untuk saya doakan, ternyata saat saya memeluk ornga itu saya baru tau kalau tangan kanannya tidak ada.
setelah didoakan pun orang tersebut berbicara kepada saya untuk ingin bertemu seusai ibadah. saya menemuinya dan dia bercerita kenapa tangan kanannya tidak ada. dahulunya orang tersebut adalah seorang tukang kayu, disaat bekerja tidak sengaja tangan kanannya terkena mesin pemotng kayu sehingga putus, seketika itu dia pingsan dan saat tersadar baru tau lah dia kalau tangan kanannya sudah di amputasi detik itu juga dia berfikir kalau masa depannya telah hilang, sebab dengan tangan kanannya lah dia bekerja, semenjak itu dia sudah berhenti bekerja dan hilang akal bahkan sampai stress.
di saat dia bercerita demikian, say tiba-tiba memiliki hasrat untuk bertanya "apa hobby yang kamu sukai?" lalu dia menjawab "saya suka melukis, tapi semenjak tangan kanan saya putus saya tidak pernah melukis, bagaimana mungkin saya dapat melukis tanpa tangan kanan" dan saya pun bertanya kembali "apakah sudah pernah dicoba?" dia menjawab "belum pak" saya bilang kepada dia "kalau belum dicoba mengapa kamu sudah berani bilang tidak bisa? cobalah nanti bawa hasilnya dan akan saya bantu cari peminatnya"
beberapa minggu kemudian dia membawa sebuah lukisan ang menurut saya yaa.. lumayan lah, lalu saya bantu untuk menaruk peminatnya melalui toko buku milik sahabat saya, eh lukisan tersebut laku dengan harga yang cukup lumayan, bahkan ada yang memesan lagi. saya telepon dia untuk memberitahukan kalau lukisannya cukup diminati dan sudah laku, bahkan ada yang pesan lagi, dia tidak percaya bahkan terkaget-kaget. minggu depannya dia membawa dua lukiasan dan sudah terbingkai rapi dan saya titipkan lagi ditoko buku milik sahabat saya eh ternyata sore sudah laku. saya pun berbicara kepadanya kalau sebelum dicoba jangan pernah menghakimi tidak bisa, dengan Tuhan segala sesuatunya tidak ada yang mustahil.
singkat cerita ketika sudah 2 tahun tidak pernah bertemu ternyata dia menelepon dan memberitahukan bahwa dia sudah berada di irian jaya dan memiliki dua perusahaan mebel, saya turut senang dan saya sepontan bilang "kalau dulu kamu hanya lah seorang pegawai, dan saat tangan kananmu putus kamu hilang harapan dan terintimidasi oleh karena itu, lihat lah ketika kamu berani hadapi intimidasi yang menyerang kamu sekarang kamu sudah jadi bos".

Betapa besar potensi yang ada dihidup mu yang telah Tuhan taruk, namun seberapa sering kita terlalu MENDENGAR INTIMIDASI yang ada di hidup kita. Sekalipun anda didalam kondisi terparah Tuhan tidak pernah mengambil satu potensi pun dari hidup mu..

Sifat intimidasi adalah:
-segala sesuatu yang belum tentu hebat, kalo anda terintimidasi dengan masa lalu atau apapun itu itu tidaklah lebih hebat dari kedengarannya

- membuat negatif (1 sam 17:33) saul sudah merasa negatif atas apa yg ad, sebrapa kita sering seperti itu, kita sering terjebak dalam kondisi hati yang negatif? Perbedaan daud dan saul, saat daud mendengar intimidasi dia malah brusaha melewatinya namun saul malah lari.. Prinsip yang dimiliki daud itu harus menghadapi tantangan itu, dan jangan sampai tidak bisa melewati permasalahan itu, Permasalahannya utk menghadapi intimidasi bukan besar kecil masalahmu namun ada atau tidaknya Tuhan didalam hidupmu ketika menghadapi masalah itu..

- alasan daud memilih 5 batu ada di 2 samuel 21:15-22. Setelah tumbangnya raksasa pertama seluruh bangsa itu sadar bahwa setiap kita bisa hadapi raksasa!! Seberapa banyak raksasa didalam hidupmu sebanyak itu pulalah Tuhan persiapkan batu pilihan utk kau tumbangkan..

*ketika kau bangun hidupmu di dalam Tuhan Yesus maka kuat dan gagahlah Roh mu hadapi masalah dan kemenangan ada didalam hidupmu..

Don't Judge Others by the CoVer

Question 1:

Jika km mengetahui seorg wanita hamil, yg sdh memiliki 8 org anak, 3 diantaranya tuli, 2 diantaranya buta, 1 org keterbelakangan mental & wanita tsb terkena sipilis, apakah anda akan merekomendasikan ia untuk melakukan aborsi?

Bacalah pertanyaan selanjutnya dahulu sblm melihat jwban utk pertanyaan ini

Question 2:

Skrg waktunya utk pemilihan pemimpin dunia baru & hanya suara anda yg akan dihitung. Berikut ini adlh fakta dari ke tiga kandidat terpilih

Candidate A -

Bekerja sm dgn politisi yg tidak jujur & konsultasi dgn astrologis. Ia memiliki 2 istri. Ia jg merokok dan minum 8 - 10 martini perhari.

Candidate B -

Ia dikeluarkan dr kantor 2x, tidur smp siang, pemakai opium waktu sekolah & minum seperempat whiskey tiap mlm.

Candidate C -

Ia adlh pahlawan perang, vegetarian, tdk merokok, minum bir kadang-kadang & tdk prnh selingkuh.

Kandidat mana yang akan kamu pilih?

Buat tkeputusan, jgn mengintip, then scroll down for the

answer.

Candidate A: is Franklin D. Roosevelt.

Candidate B: is Winston Churchill.

Candidate C: is Adolph Hitler.

And, by the way, jwaban utk pertanyaan aborsi:

Jika jawabanmu IYA, km baru sj membunuh Beethoven.

Cukup menarik bkn? Membuat org berpikir sebelum menilai seseorg

Jgn pernah takut mencoba sesuatu yg baru

Remember:

Amatir membuat bahtera nuh

Profesional membuat titanic

Tetapi manakah yg tengelam?

Itu kenapa sesuatu yg kelihatannya sempurna blum tentu sempurna,demikian pula sesuatu yg biasa sj bisa menjadi luar biasa

So...

Be WISE & Don't Judge Others by the CoVer !!

Yg keliatan baik blm tentu baik

Yg keliatan Buruk, blm tentu Buruk...

elang

Yakobus 4:8
Mendekatlah kpd ALLAH dan DIA akan mendekat kepadamu.

Tau tidak jika kita masukin seekor burung elang dalam sebuah kandang ukuran 2x2,5m & bagian atapnya terbuka sekalipun,
tetap elang itu tidak bisa terbang.

Ternyata elang akan memulai terbang dari tanah dgn berlari sejauh 3-3,5m.

Tanpa tempat untuk berlari,
elang ini tidak akan mampu terbang,
& terjebak selamanya dalam kandang kecil tanpa penutup.

Tau juga tidak kalo seekor lebah yg jatuh kedalam cangkir kopi yg terbuka,
juga akan tetap di sana sampai mati,
kecuali jika kita karna tidak tega keluarkan dia.

Lebah tidak pernah lihat jalan keluar pada bagian atasnya,
melainkan terus berusaha cari jalan keluar lewat pinggir dekat dasarnya,

Cari jalan di mana tidak ada jalan,
hingga ia menghancurkan diri sendiri.

Nah...
Ternyata banyak dari kita,
juga seperti burung elang & lebah itu,
bergumul dengan masalah,
fokus terus dengan masalah,
mengeluh terus sampai akhirnya frustasi sendiri.

Sadarilah bahwa jawaban dari masalah kita adalah selalu DIATAS, yaitu TUHAN YESUS KRISTUS... :D

Feeding Frenzy

What I Get from feeding frenzy 2...
Kadang kta kyk ikan yg disemprot tinta cumi2, Ikan itu susah skali digerakkan, seakan ketakutan krn g kliatan jlnnya n takut dmakan ikan lain yg lbh besar, padahal kta yg nggerakin tw dgn jelas ap yg ad d dpnnya n nggerakin utk kslamatannya, saat g mw gerak, kadang malah dia dmakan ikan besar, dan kta ribut kok g mw gerak sih... Bla.. Bla... Bla... Sama kyk kta kan, kadang stelah dhantam masalah yg bikin kta mpe merasa segala sesuatu di dpn g jelas, kta sulit percaya klo Tuhan mnuntun kta ke suatu tmpat, krn kita mrasa takut, kta g bs liat masa dpn, gelap, gmn kalo ad masalah lain yg smakin mnekan kta, gmn klo ad masalah lebih besar di sana? Padahal Tuhan tw ap yg ad di dpn sana, n Dia mnuntun kta utk mnyelamatkan kta dr lubang hitam bsr yg mungkin malah siap melahap kta... Trus kta g nurut, n... Hap... dmakan masalah yg lbh bsr... Jd nurut aj klo dtunjukkan jln oleh Tuhan, krn apapun yg tjadi Tuhan tdk menghendaki kehancuran kta...