Monday, November 7, 2011

harta tidak membeli kebahagiaan

Tomi, Pimpinan sebuah perusahaan di Jakarta, tiba di rumahnya setiap hari hampir Jam 9 malam. Tak seperti biasanya anaknya, dinda, umur 9 tahun membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.

"Kok, belum tidur?" sapa sang Papa kepada Dinda.
"Aku nunggu Papa pulang, sebab aku mau tanya, berapa sih gaji Papa?"
"Kamu hitung ya.. Tiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam & dibayar 400.000, tiap bulan rata-rata 22 hari kerja, kadang Sabtu masih lembur. Berapa gaji Papa hayo ?"

"Kalo 1 hari Papa dibayar 400.000 untuk 10 jam, berarti 1 jam Papa digaji 40.000 dong"
"Wah, pinter kamu.. Sekarang cuci kaki, terus tidur ya..."
"Papa, aku boleh pinjam Rp.5.000,- gak?"
"Sudah, gak usah macam-macam..
Buat apa minta uang malam-malam gini? Tidurlah.."
"Tapi Papa…"
"Papa bilang tidur !"

Dinda pun lari menuju kamarnya sedih.
Usai mandi, sang Papa menyesali kekesalannya, menengok dinda di kamar tidurnya sedang terisak sambil memegang uang Rp.15.000,-

Sambil mengelus kepala Dinda, Papa berkata, "Maafin Papa ya.. Papa sayang sama Dinda.. Tapi buat apa sih minta uang sekarang ?"
"Papa, aku gak minta uang. Aku hanya pinjam, nanti aku kembalikan kalo sudah menabung lagi dari uang jajan seminggu ini."
"lya, iya, tapi buat apa?"
"Aku nunggu Papa dari jam 8 mau ajak Papa main ular tangga 30 menit saja. Mama sering bilang waktu Papa itu amat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa.
Aku buka tabunganku hanya ada Rp.15.000,- Karena Papa 1 jam dibayar Rp.40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp.20.000,- Duit tabunganku kurang Rp.5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa." Kata Dinda polos.

Sang Papa pun terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yg dia berikan selama ini, tak cukup untuku "membeli" kebahagiaan anaknya.

PESAN MORAL
"Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah 'DUNIA'-nya"

No comments:

Post a Comment

The Best Reader Always Leave Comment :)